Senin, 13 Mei 2013

MAKALAH KEPEMIMPINAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
    Manusia diciptakan oleh Allah SWT kemuka bumi, sebagai khalifah (pemimpin) dimuka bumi ini, oleh sebab itu manusia tidak terlepas dari perannya sebagai pemimpin, dimensi kepemimpinan merupakan peran dalam setiap upaya pembinaan. Hal ini telah banyak dibuktikan dan dapat dilihat dalam gerak langkah setiap organisasi. Peran pemimpinan begitu menentukan  ukuran efektif nya suatu organisasi. Dalam menyoroti pengertian dan hakikat kepemimpinan, sebenarnya dimensi kepemimpinan memiliki aspek-aspek yang sangat luas, serta merupakan proses yang melibatkan berbagai komponen didalamnya dan saling mempengaruhi.
    Kepemimpinan adalah proses yang sangat penting dalam setiap organisasi, karena kepemimpinan inilah yang akan menentukan sukses atau gagalnya sebuah organisasi.
          Berdasarkan uraian diatas, maka kita sebagai mahasiswa/i jurusan manajemen pendidikan islam, perlu mengetahui dan mempelajari pentingnya Kepemimpinan dan teori mengenai kepemimpinan.

1.2  Rumusan Masalah
·    Apa yang di maksud dengan Kepemimpinan?
·    Apa saja Teori kepemimpinan?
·    Apa saja teori perilaku?

1.3  Tujuan
·    Menjelaskan Defenisi Kepemimpinan
·    Menjelaskan Teori-teori kepemimpinan
·    Menjelaskan Teori perilaku




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Kepemimpinan
          G.R TERRY dalam bukunya yang berjudul “PRINCIPLES OF MANAGEMENT” mengemukakan defenisi berikut tentang kepemimpinan.
“… Leadership is the relationship in which one person, or the leader, influences other to work together willingly on related tasks to attain that which the leader desires “.
          Dari defenisi tersebut dapat kita menyimpulkan bahwa :
·    Aktivitas memimpin pada hakikatnya meliputi suatu hubungan
·    Adanya satu orang yang mempengaruhi orang-orang lain agar mereka mau bekerja kea rah pencapaian sasaran tertentu. 1
Hubungan antara pemimpin dan mereka yang di pimpin bukanlah hubungan satu arah tetapi senantiasa harus terdapat adanya antar hubungan ( Interaction) . Bahwa seorang pemimpin harus dapat mempengaruhi kelompok nya , jelas karena apabila ia tidak mampu melakukannya maka berarti bahan ini tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai pemimpin dengan baik.
Karena begitu luas dan bervariasinya kepemimpinan itu , sebaik nya kita di sini menggunakan defenisi yang bersifat umum pula.  Menurut Robbins (1993) , Kepemimpinan didefenisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi sebuah kelompok menuju pencapaian tujuan kelompok.2   sumber dari pengaruh ini bisa saja formal seperti pengaruh yang diberikan oleh kedudukan manajerial tingkat tertentu  organisasi/perusahaan. Karena posisi manajemen biasanya disertai kewenangan tertentu yang secara resmi diberikan oleh organisasi, seseorang yang menjalankan peran kepemimpinan tersebut hanya sebatas posisi yang dipegangnya dalam organisasi itu.
         
1.   Winardi, kepemimpinan dalam manajemen , Rineka Cipta,1990, Jakarta hal.56
2.   Makmuri muchlas, perilaku organisasi, Gadjah mada University press,2008, Yogyakarta, hal.318
          Perhatikan perbandingan berikut antara seorang pemimpin dan non pemimpin :
PEMIMPIN
NON PEMIMPIN
1. Memberikan Inspirasi pada pekerja
1. Menekan pekerja
2. Melaksanaka pekerjaan dan mengembangkan pekerjaan
2. Melaksanakan pekerjaan dengan mengorbankan pekerja
3. Menunjukkan kepada pekerja bagaimana ia harus melaksanakan pekerjaan
3. menimbulkan perasaan takut pada pekerja dengan ancaman-ancaman dan paksaa-paksaan
4. Menerima tanggung jawab
4. Mengelak tanggung jawab
5. Menyelesaikan persoalan kerugian yang timbul dalam bidang produksi atau penjualan
5. Mengalihkan kesalahan kepada pihak lain, apabila terjadi kerugian dalam bidang produksi atau penjualan
         
          Seorang pemimpin memimpin dan bukanlah “memaksa” . Ia menarik pengikutnya hingga mencapai puncak prestasi. Seorang pemimpin mengenal sufat-sifat individual pengikut-pengikutnya dan ia mengetahui kualitas-kualitas apa yang akan merangsang mereka untuk bekerja sebaik mungkin.3
2.2 Teori Kepemimpinan
          G.R TERRY dalam bukunya  “Principles of Management” mengemukakan 8(delapan) buah teori kepemimpinan sebagai berikut :
1. TEORI OTOKRATIS (THE AUTOCRATIC THEORY)
2. TEORI PSIKOLOGIS (THE PSYCHOLOGIC THEORY)
3. TEORI SOSIOLOGIS (THE SOSIOLOGIC THEORY)
4. TEORI SUPPORTIF  (THE SUPOPORTIVE THEORY)
5. TEORI LAISSEZ FAIRE (THE LAISSEZ-FAIRE THEORY)
6. TEORI PERILAKU PRIBADI (THE PERSONAL-BEHAVIOUR THEORY)
7. TEORI SIFAT (THE TRAIT THEORY)
8. TEORY SITUASI (THE SIRUATIONAL THEORY)

3.     Winardi, kepemimpinan dalam manajemen , Rineka Cipta,1990, Jakarta hal.57

2.2.1 TEORI OTOKRATIS
          Pemimpin disini cenderung mencurahkan perhatian perhatian sepenuhnya pada pekerjaan, ia melaksanakan pengawasan seketat mungkin dengan maksud agar pekerjaan sesuai dengan rencana. Pemimpin otokratis menggunakan perintah-perintah yang biasanya di perkuat oleh adanya sanksi-sanksi di antara mana disiplin adalah factor yang terpenting.
2.2.2 TEORI PSIKOLOGIS
          Pendekatan ini terhadap kepemimpinan menyatakan fungsi seorang pemimpin adalah mengembangkan motivasi terbaik. Pemimpin merangsang bawahannya untuk bekerja kea rah pencapaian sasaran-sasaran.
2.2.3 TEORI SOSIOLOGIS
          Usaha-usaha untuk mencapai tujuan mempengaruhi interaksi-interaksi antara para pengikut , kadang-kadang hingga tingkat timbulnya konflik yang merusak didalam atau diantara kelompok-kelompok. Dalam situasi demikian pemimpin diharapkan untuk mengambil tindakan-tindakan korektif, menjalankan pengaruh kepemimpinan nya dan mengembalikan harmoni dan usaha usaha kooperatif antara para pengikutnya.
2.2.4  TEORI SUPPORTIF 
          Disini pihak pemimpin beranggapan bahwa para pengikutnya ingin berusaha sebaik-baiknya dan bahwa ia dapat memimpin dengan sebaiknya melalui tindakan membantu usaha-usaha mereka.
2.2.5 TEORI LAISSEZ FAIRE
          Berdasarkan teori ini, seorang pemimpin memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada para pengikutnya dalam hal menentukan aktivitas mereka. Pendekatan ini merupakan kebalikan langsung dari teori otokratis.



2.2.6 TEORI PERILAKU PRIBADI
          Kepemimpinan dapat pula dipelajari berdasarkan kualitas-kualitas pribadi ataupun pola-pola kelakuan para pemimpin . pendekatan ini melakukan apa yang dilakukan oleh pemimpin dalam hal pemimpin. Hingga tingkat tertentu ia bersifat fleksibel, karena ia beranggapan bahwa ia perlu mangambil langkah langkah yang paling tepat untuk menghadapi suatu problem tertentu.
2.2.7 TEORI SIFAT
          Diantara sifat sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin antara lain :
·      Intelegensi : lebih menyukai dengan ide-ide abstrak,
·      Inisiatif : kemampuan untuk melihat arah tindakan yang tidak terlihat oleh pihak lain, dan kemampuan untuk mengatut tindakan-tindakan
·      Energi atau rangsangan : memiliki jiwa yang energik untuk mencapai tujuan
·      Kedewasaan emosional : dapat di andalkan dan objektivitas
·      Persuasif : kepemimpinan dengan persetujuan dengan pihak yang akan dipimpin
·      Skill komunikatif : memiliki kemampuan untuk mengemukakan sesuatu dengan tegas dan jelas
·      Kepercayaan kepada diri sendiri : berkeyakinan untuk berhasil dari sesustu yang dihadapi
·      Persepsif : kemampuan untuk mengetahui kelakuan orang lain
·      Kreativitas : memikirkan hal-hal yang baru
·      Partisipasi sosial : kemampuan untuk berhadapan denga orang-orang

2.2.8  TEORY SITUASI
          Pendekatan ini untuk menerangkan kepemimpinan menyatakan bahwa harus terdapat cukup banyak fleksibelitas dalam kepemimpinan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai macam situasi. 4


4.        Winardi, kepemimpinan dalam manajemen , Rineka Cipta,1990, Jakarta hal.68
2.3 Teori Perilaku
          Kepemimpinan disini dilihat dari tindakan tindakan yang berhubungan dengan prestasi kerja, yang dapat membantu kelompok untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan umpamanyapeningkatan kualitas interaksi , membangun kekompakkan kelompok menyiapkan sumber daya yang tersedia untuk kelompok , atau peningkatan efektivitas. 5
2.3.1 TEORI KONTINGENSI
           Telah menjadi semakin jelas bahwa meramalkan sukses kepemimpinan dirasakan lebih kompleks daripada pengisolasian beberapa watak atau perilaku yang disukai. Kegagalan untuk memperoleh hasil yang konsisten mengarahkan kita untuk fokus pada pengaruh-pengaruh situasional . efektivitas kepemimpinan ternyata tergantung pada siruasinya, dimana kondisi situasional tadi perlu diisolasikan kalau kita ingin mengetahui tingkat pengaruh nya.teori-teori kontingensi termasuk kompleksitas struktur tugas yang harus diselesaikan,kualitas hubungan antara pimpinan dan bawahan, kekuatan posisi dari si pemimpin, kejelasan peran dari bawahan, norma kelompok, kemudahan informasi, penerimaan bawahan terhadap keputusan pimpinan, dan kematangan bawahan.
Teori ini dapat digambarkan seperti di bawah ini


 









5.   Makmuri muchlas, perilaku organisasi, Gadjah mada University press,2008, Yogyakarta, hal.327
2.3.2 . TEORI HUMANISTIK

             Teori ini lebih menekankan pada prinsip kemanusiaan. Teori humanistic biasanya dicirikan dengan adanya suasana saling menghargai dan adanya kebebasan. Teori Humanistik dengan para pelopor Argryris, Blake dan Mouton, Rensis Likert, dan Douglas McGregor. Teori ini secara umum berpendapat, secara alamiah manusia merupakan “motivated organism”.Organisasi memiliki struktur dan sistem kontrol tertentu. Fungsi dari kepemimpinan adalah memodifikasi organisasi agar individu bebas untuk merealisasikan potensi motivasinya didalam memenuhi kebutuhannya dan pada waktu yang sama sejalan dengan arah tujuan kelompok. Apabila dicermati, didalam Teori Humanistik, terdapat tiga variabel pokok, yaitu; (1), kepemimpinan yang sesuai dan memperhatikan hati nurani anggota dengan segenap harapan, kebutuhan, dan kemampuan-nya, (2), organisasi yang disusun dengan baik agar tetap relevan dengan kepentingan anggota disamping kepentingan organisasi secara keseluruhan, dan (3), interaksi yang akrab dan harmonis antara pimpinan dengan anggota untuk menggalang persatuan dan kesatuan serta hidup damai bersama-sama. Blanchard, Zigarmi, dan Drea bahkan menyatakan, kepemimpinan bukanlah sesuatu yang Anda lakukan terhadap orang lain, melainkan sesuatu yang Anda lakukan bersama dengan orang lain (Blanchard & Zigarmi, 2001). 6
2.3.3 TEORI BEHAVIORISME
          Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Pendekatan ini menekankan bahwa manajemen yang efektif bila ada pemahaman tentang pekerja – lebih berorientasi pada manusia sebagai pelaku.




6. http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/01/teori-teori-kepemimpinan.html
Beberapa tokohnya, antara lain:
a. Maslow
Individu mempunyai 5 kebutuhan dasar yaitu physical needs, security needs, social needs, esteem needs, self actualization needs. Kebutuhan tersebut akan menimbulkan suatu keinginan untuk memenuhinya. Organisasi perlu mengenali kebutuhan tersebut dan berusaha memenuhinya agar timbul kepuasan.

b. Douglas Mc Gregor (1906-1964)
Teori X dan teori Y
Teori X melihat karyawan dari segi pessimistik, manajer hanya mengubah kondisi kerja dan mengektifkan penggunaan rewards & punishment untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Teori Y melihat karyawan dari segi optimistik, manajer perlu melakukan pendekatan humanistik kepada karyawan, menantang karyawan untuk berprestasi, mendorong pertumbuhan pribadi, mendorong kinerja.








                                                                                                                                    







BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
          Kepemimpinan adalah suatu hubungan antara seorang pemimpin dan yang dipimpin, menjadi seorang pemimpin adalah orang yang dapat mempengaruhi yang dipimpin untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Seorang pemimpin mempengaruhi pihak yang dipimpin melalui kualitas-kualitas yang dimiliki nya berupa : kepercayaan , kemampuan komunikatif, dan kesadarannya tentang pengaruhnya atas pihak lain ,maupun dengan persepsinya tentang situasi yang sedang dihadapi dan bawahan-bawahannya.
















K

1 komentar: